Seorang saksi mata, Bowo (26) mengatakan, kecelakaan tersebut melibatkan 9 mobil dan 8 sepeda motor.
"Ada beberapa korban luka, jumlah tepatnya tidak tahu persis. Saya juga tidak apakah ada korban jiwa atau tidak," kata Bowo kepada Tribun Jateng, Kamis (12/05/2016).
Bowo menceritakan, saat itu dirinya sedang di kantor, yang lokasinya sekitar 50 meter dari lokasi kecelakaan. Menurut Bowo, kecelakaan terjadi sekitar pukul 16.45. Lokasi tabrakan karambol merupakan jalan turunan curam.
Sekitar 200 meter dari TKP ada proyek perbaikan jalan sehingga hanya satu lajur jalan saja yang bisa dilewati.
"Arus kendaraan pakai sistem buka tutup. Jika kendaraan dari arah atas (Bandungan- red) berjalan maka kendaraan dari arah bawah berhenti sehingga memang saat itu terjadi antrean panjang," kata Bowo.
Saat kecelakaan terjadi, menurut Bowo, arus kendaraan dari atas sedang berhenti dan belasan mobil serta sepeda motor antre.
"Saya dari jendela kantor melihat tiba-tiba ada sebuah mobil boks 'ngeblong' ambil sebelah kanan menyalip antrean motor, kecepatan mobil itu kencang padahal dari arah bawah banyak kendaraan," ungkap Bowo.
Bowo menyaksikan mobil tersebut menabrak sejumlah sepeda motor dan mobil, baik yang dari arah berlawanan maupun searah dengan mobil boks.
"Banyak pengendara motor yang meloncat dari kendaraannya begitu melihat ada mobil boks kecepatan tinggi akan menabrak mereka. Beberapa orang pengendara berhasil menyelamatkan diri, meski sepeda motornya rusak," tambahnya.
Hingga berita ini diturunkan, belum diketahui jumlah korban akibat kecelakaan karambol tersebut. Kemacetan sempat terjadi beberapa waktu. Kendaraan yang terlibat kecelakaan dievakuasi sekitar pukul 18.30.
Nara Sumber : Tribun.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar